IKATAN KOVALEN
1. STRUKTUR
LEWIS
Penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan
menggunakan tanda elektron disebut struktur Lewis. Tanda elektron
yang digunakan, biasanya berupa tanda titik (.) dan tanda silang (x),
Perhatikan contoh pembentukan ikatan kovalen tunggal pada senyawa CH4 berikut ini.
Konfigurasi elektron atom 6C: 2, 4. Jadi, atom C memiliki 4 elelktron valensi.
Pada pembentukan CH4, elektron dari H berpasangan dengan elektron dari atom C. Dalam atom C terdapat
empat elektron yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet
diperlukan empat atom H.
Pada setiap atom H
yang dilingkari , terdapat dua elektron (duplet) dan pada atom C yang
dilingkari terdapat delapan elektron (oktet). Tanda titik (.) dan tanda silang
(x) hanya notasi yang digunakan untuk membedakan elektron yang berasal dari
atom C dengan elektron yang berasal dari atom H. Perhatikan pula bahwa pasangan
elektron yang digunakan bersama dapat ditandai dengan garis.
Ikatan kovalen yang terbentuk pada senyawa CH4, dinamakan ikatan kovalen
tunggal. Agar lebih memahami pembentukan ikatan kovalen tunggal
,pelajarilah uraian berikut.
a. Struktur Lewis Molekul NH3
Atom 7N memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut 7N: 2, 5. Jadi,atom N
memiliki elektron valensi dengan distribusi sebagai berikut.
Atom 7N memiliki tiga elektron valensi tidak berpasangan sehingga untuk
memenuhi kaidah oktetdiperlukan
tiga elektron dari atom H.
Dalam molekul NH3 terdapat sepasang elektron yang tidak digunakan (elektron bebas)
sehingga disebut Pasangan Elektron Bebas (PEB). Tiga pasang elektron yang
digunakan bersama oleh atom N dan atomH disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI).
b. Struktur lewis Molekul H2O
Atom 8O memiliki konfigurasi elektron 8O:2, 6. Jadi, atom O memiliki elektron
valensi 6 dengan distribusi sebagai berikut.
Pada atom O terdapat dua elektron tidak berpasangan sehingga diperlukan dua
elektron lain untuk memenuhi kaidah oktet.
Dalam H2O terdapat dua PEB dan dua PEI. Bagaimana struktur lewis molekul yang
terbentuk dariatom sejenis, seperi Cl2?
c. Struktur Lewis Molekul Cl2
Atom Cl memiliki satu elektron yang tidak berpasangan sehingga pada
pembentukan molekul Cl2, elektron-elektron ini akan saling melengkapi untuk memenuhi kaidah oktet.
Pada setiap atom Cl yang dilingkari terdapat
delapan elektron (memenuhi kaidah oktet).
2. IKATAN KOVALEN RANGKAP DUA
Ikatan kovalen rangkap dua dibentuk
oleh atom-atom nnonlogam yang menyumbangkan dua elektron tidak berpasangan
untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Senyawa apa sajakah yang
memiliki ikatan kovalen rangkap dua? Berikut ini beberapa contoh
senyawa-senyawa tersebut.
a. Struktur Lewis Molekul O2
Dalam atom O terdapat dua elektron yang tidak
berpasangan. Jika dua atom O saling berikatan dan setiap atom menyumbangkan
kedua elektron tidak berpasangan yang dimilikinya,terbentuklah molekul O2 yang
memiliki struktur lewis sebagai berikut.
Jadi, molekul O2 memiliki
satu ikatan rangkap dua. Perhatikan bahwa setiap atom O (yang dilingkari)
memiliki delapan elektron.
b. Struktur Lewis Molekul CO2
Dalam atom C terdapat empat elektron tidak
berpasangan,sedangkan setiap atom O memiliki dua elektron tidak berpasangan.
Jika atom C berikatan dengan atom O, satu atom C memerlukan dua atom O sehingga
setiap elektron bebas menjadi berpasangan membentuk ikatan rangkap dua.
Jadi, molekul CO2 memiliki
dua ikatan rangkap dua.
3. IKATAN KOVALEN RANGKAP TIGA
Ikatan kovalen rangkap tiga dibentuk oleh atom-atom
nonlogam yang meyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan untuk berikatan
sehingga memenuhi kaidah oktet. Contoh senyawa yang mengandung ikatan kovalen
rangkap tiga adalah senyawa N2.
Dalam struktur Lewis molekul N2,
atom N memiliki tiga elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom N
berikatan, setiap elektron yang tidak berpasangan saling berikatan dan
membentuk struktur lewis sebagai berikut.
Jadi, dalam molekul N2 terdapat
ikatan rangkap tiga.
4. PENYIMPANGAN KAIDAH OKTET
Kaida oktet sangat bermanfaat untuk meramalkan
senyawa yang akan dibentuk leh unsur-unsur. Namun, ada pengecualian atas kaidah
ini. Beberapa senyawa bersifat stabil meskipun tidak memenuhi kaidah oktet,
misalnya BF3. Atom 5B
memiliki konfigurasi elektron 5B:
2,3. Atom B ini memiliki tiga elektron valensi. Distribusi elektron valensi
atom B dan pembentukan ikatan pada BF3 sebagai
berikut.
Elektron yang dilingkari pada atom B hanya
berjumlah enam sehingga kurang dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi,
senyawa BF3 tidak
mengikuti kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa Boron lainnya,
seperti BH3 dan BCl3.
Bagaimana struktur Lewis PCl5?
Konfigurasi elektron atom 15P:
2, 8, 5. Atom P memiliki elektron valensi lima. Oleh karena dalam senyawa PCl5 satu
atom P mengikat lima atom Cl, elektron valensi pada atom P harus terdistribusi
pada lima posisi. Setiap atom Cl menerima satu elektron dari atom P.
Pada atom P yang dilingkari terdapat sepuluh
elektron (kelebihan dua elektron) untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa
PCl5 juga tidak
memenuhi kaidah oktet.
IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan
kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah satu atom/ion/molekul yang memiliki PEB. Adapun
atom/ion/molekul lain hanya menyediakan orbital kosong.
NH4Cl
merupakan salah satu contoh senyawa kovalen koordinasi. Perhatikan
kovalen koordinasi pada NH4+ di
bawah.
Senyawa NH4Cl
terbentuk dari ion NH4+ dan
ion Cl–. Ion NH4+ terbentuk
dari molekul NH3 dan
ion H+, sedangkan ion
H+ terbentuk
jika hidrogen melepaskan satu elektronnya.
Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan
lambang elektron yang sama (dua titik). Hal itu menunjukan bahwa pasangan
elektron itu berasal dari atom yang sama.
Ikatan kovalen dituliskan dengan tanda (-),
sedangkan kovalen koordinasi dituliskan dengan tanda (→). Jika NH4+ berikataan
dengan Cl–, akan terbentuk
senyawa NH4Cl. Jadi, pada
senyawa NH4Cl terdapat tiga
jenis ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen, satu ikatan kovalen koordinasi, dan
satu ikatan ion (antara ion NH4+ dengan
ion Cl–). Agar sobat
lebih memahami ikatan kovalen koordinasi, pelajarilah pembentukan
senyawa-senyawa berikut.
1. Senyawa SO3
Atom 16S
memiliki konfigurasi elektron 2 8 6. Jadi, atom ini memiliki enam
elektron valensi. Atom8O
memiliki konfigurasi elektron 2 6. Untuk membentuk senyawa SO3 yang
memenuhi kaidah oktet, sepasang elektron dari atom S akan berikatan dengan
sepasang elektron dari atomO sehingga membentuk satu ikatan rangkap dua. Dua
pasang elektron lainnya dari atom S akan membentuk dua ikatan kovaleen
koordinasi dengan dua atom O.
2. Senyawa HNO3
Pada penggambaran struktur lewis molekul HNO3,
elektron yang berasal dari atom H ditandai dengan (x), elektron dari N ditandai
dengan (x), dan elektron dari O ditandai dengan (.).
sumber = http://kimiadasar.com/ikatan-kovalen/